Semilir Angin di ‘Surga Bahari’ Natuna

Jakarta, Artvindernegi — Delapan hari tujuh malam saya berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pertengahan Oktober lalu. Tentu bukan liburan, tapi untuk liputan.
Saya pergi bersama rekan videografer. Kami bertemu beberapa nelayan, berbincang dengan warga lokal, dan mewawancarai pejabat setempat.

Kemudian mendatangi sejumlah tempat dari Selat Lampa di selatan sampai Tanjung Datuk di utara Pulau Bunguran.

Natuna terdiri dari gugusan pulau, dari Pulau Bunguran atau Natuna, Pulau Sedanau, Pulau Laut, Pulau Subi Besar, hingga Serasan. Pusat pemerintahan berada di Pulau Bunguran.

Wilayahnya berada di ujung utara perbatasan RI, berhadapan dengan negara lain. Tak heran sejumlah nelayan di sana kerap bertemu kapal-kapal asing, terutama Vietnam dan China.

Sebagai daerah kepulauan, Natuna memiliki 119 daya tarik wisata, 80 persen adalah wisata bahari. Terdapat sekitar 79 garis pantai tersebar di gugusan kepulauan tersebut.

Di tengah aktivitas liputan, saya menyempatkan mendatangi sejumlah lokasi. Selama di sana, cuaca cukup bersahabat. Langit cerah dengan terik matahari yang menyengat. Hanya pada dua hari terakhir di sana hujan turun hampir seharian.

Saya merangkum sejumlah tempat yang bisa Anda datangi dalam satu hari penuh, hingga malam selama di Natuna. Perlu diketahui tak ada angkutan umum di sana. Anda harus menyewa mobil maupun motor. Jangan khawatir ada beberapa tempat penyewaan kendaraan di sana.

Sarapan di Warung Kopi Akun

Sopir mobil rental telah menunggu di depan hotel sekitar pukul 08.00 WIB hari itu. Ia merekomendasikan sarapan di Warung Kopi Akun. Lokasinya tak begitu jauh dari penginapan saya di Jalan Datuk Kaya Wan Mohammad Benteng.

Warung Kopi Akun terletak di Jalan Soekarno-Hatta, seberang Pantai Piwang. Lokasinya berada di jalur utama Natuna. Salah satu makanan favorit di warung ini bubur ikan. Harga satu porsinya Rp15 ribu.

Tampilannya sama dengan bubur nasi pada umumnya. Namun, bubur ini lebih encer, dengan suwiran ikan, ditambah telur setengah matang.

Buat kalian yang kurang ‘nendang’ hanya makan bubur, ada pilihan lain di warung ini. Mie tarempa. Satu porsinya Rp18 ribu. Mie tersebut asli dari Kabupaten Anambas, tetangga Natuna.

Selain itu, warung ini juga dikenal dengan hidangan kopi hitam dan kopi susunya. Harga satu cangkir kopi hanya Rp5 ribu. Warung ini sudah ramai sejak pagi. jadi tempat berkumpul para PNS atau polisi untuk mengisi perut sebelum beraktivitas.

Santai di Pantai Batu Kasah

Semilir Angin di 'Surga Bahari' Natuna-min

Setelah selesai mencicipi kudapan khas Natuna, kalian bisa menuju Pantai Batu Kasah. Lokasinya berada di Kecamatan Bunguran Selatan. Mobil mengarah ke selatan Kota Ranai.

Butuh waktu sekitar 30 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam untuk sampai ke Pantai Batu Kasah. Destinasi wisata ini sudah ditetapkan sebagai salah satu geosite atau situs warisan geologi Natuna.

Di pintu masuk kawasan ini berdiri gapura bertuliskan ‘Geosite Batu Kasah Natuna’, dengan ornamen alat musik gendang di bagian atas dan ikan di tiang gapura. Tak ada penjaga di pintu gerbang, sehingga saya tak perlu membeli tiket masuk.

Hari itu, saya menjadi pengunjung pertama di pantai tersebut. Amat, sopir mobil rental, mengatakan pantai-pantai di Natuna memang sepi saat hari kerja. Kawasan pantai baru ramai pengunjung pada Sabtu dan Minggu.

Puluhan pohon kelapa berjejer di sepanjang pantai ini. Di antara pohon kelapa yang menjulang berdiri gubuk-gubuk kayu menghadap ke pantai. Gubuk tersebut disewakan ke pelancong.

Pasirnya begitu halus. Terdapat banyak batu-batu besar di sepanjang pantai. Batuan berbahan granit saling bertumpuk dan terhampar hingga menjorok ke laut.

Saat hari kerja, tak ada satu warung pun yang buka. Pusat informasi yang berada di sisi selatan juga tutup. Jadi kalian harus membawa camilan sebelum memutuskan datang bukan pada akhir pekan.

Wisata Sejarah di Museum Sri Serindit

Setelah bermain di pantai Batu Kasah, Anda bisa sejenak mampir ke Museum Sri Serindit. Jaraknya sekitar 45 berkendara dari Batu Kasah. Museum ini terletak di Jalan Imam H. Ismail, Gang Tok Ilok, Kelurahan Ranai Darat, Bunguran Timur.

Museum dikelola oleh Zaharuddin. Tersimpan beragam benda peninggalan masa lalu di sana. Seperti piring, vas bunga, mangkuk, dan perkakas rumah tangga lainnya, hingga berbagai senjata, pedang, keris, serta tembakan.

Mayoritas benda-benda ini ditemukan sendiri oleh Zaharuddin. Menurutnya, mayoritas barang arkeologi tersebut berasal dari sejumlah dinasti di China, India, Persia, Timur Tengah, Eropa, Jepang, Vietnam, Thailand, serta Pulau Jawa.

Museum buka Sabtu sampai Kamis, pukul 09.00 sampai 16.00 WIB. Namun, karena masih masa pandemi Covid-19, musuem tutup. Pengunjung bisa datang asal membuat janji terlebih dahulu dengan Zaharuddin. Lokasinya hanya sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota.

Di museum itu tersimpan kapak prasejarah hingga fosil yang diperkirakan dari zaman purba sekitar 70 sampai 100 juta tahun lalu.

“Kita menemukan mulai dari peradaban prasejarah, ada kampak zaman neolitikum, megalitikum, dan ini ada fosil awal pembentukan Pulau Bunguran, gugusan Pulau Natuna ini. Ini fosil sekitar 70 sampai 100 juta tahun yang lalu,” katanya beberapa waktu lalu.

Makan Siang di Pantai Tanjung

Semilir Angin di 'Surga Bahari' Natuna-min

Setelah melihat benda-benda arkeologi, kalian bisa bersantai sembari makan siang di Pantai Tanjung. Pantai ini berada di Kecamatan Bunguran Timur Laut. Dari museum, destinasi wisata ini bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.
Sama seperti Pantai Batuh Kasah, pantai ini juga sepi dari pengunjung pada hari kerja. Tapi tenang, beberapa warung tetap buka. Pantai Tanjung memiliki garis pantai yang panjang. Ombaknya cukup tenang. Pas untuk

Warung-warung berjajar di tepi pantai. Terdapat beberapa menu makanan, mayoritas hidangan laut. Mereka juga menyajikan sejumlah minuman, termasuk kelapa muda.

Kalian bisa menikmati makan siang sambil merasakan desiran angin laut. Pemandangan Gunung Ranai di sisi barat daya menjadi pelengkap.

Menurut pemilik warung, Pantai Tanjung baru ramai pada Sabtu dan Minggu. Warga dari beberapa kecamatan di Natuna memadati kawasan pantai.

Menuju Tanjung Datuk di Utara

Menikmati matahari terbenam bisa dilakukan jika Anda terus bergerak ke utara, menuju salah satu geosite, Tanjung Datuk. Waktu tempuh dari Pantai Tanjung sekitar 45 menit.

Tanjung Datu berada di Kecamatan Bunguran Utara. Kita akan melewati beberapa pantai yang juga menjadi destinasi wisata warga lokal, seperti Pantai Sujung. Beberapa penginapan pun sedang dalam tahap pembangunan.

Natuna seperti sedang bersolek, menyambut kedatangan turis meski masih dalam masa pandemi Covid-19. Amat, sopir rental menyebut mantan pejat negara ada yang membeli puluhan hektare tanah di sisi timur pantai Natuna tersebut.

Sepanjang jalan banyak anjing berkeliaran. Namun, anjing-anjing tersebut tak galak. Di Natuna sepertinya lebih banyak anjing liar ketimbang kucing. Anda bakal disuguhkan pemandangan pantai di sisi kanan jalan, dan semak belukar di sisi kiri.

Tanjung Datuk merupakan bukit batu, dengan tebing menjorok ke pantai. Kendaraan Anda harus melewati jalan menanjak. Di atas bukit ini ada bangunan radar milik TNI AU. Selain itu ada villa milik warga lokal.

Terdapat juga musala yang dibangun dekat sebuah batu. Menurut Amat, batu tersebut adalah monumen penanda peristiwa tewasnya sejumlah prajurit TNI saat latihan beberapa tahun lalu.

Dari atas tebing Anda bisa melihat lautan lepas hingga Pulau Laut yang terletak di utara Pulau Bunguran. Hari itu, hanya kami yang berada di salah satu geosite Natuna. Kalian juga bisa bermain air di pantai yang letaknya di bawah bukit ini.

Anda harus menyusuri tebing batuan untuk sampai pantai. Sama seperti di dua pantai sebelumnya, kawasan ini memiliki ombak yang tenang. Pilih pergi pada hari biasa, agar pantai seperti milik pribadi.

Kongko di Seberang Pantai Piwang

Setelah matahari kembali keperaduan, Anda bisa menikmati malam di seberang Pantai Piwang, pusat keramaian di Kota Ranai. Saat itu, saya memilih menyambangi salah satu kafe favorit warga lokal di Jalan Soekarno-Hatta, Ranai.

Kafe ini bernama Hari Dah Sore atau dikenal warga dengan sebutan HDS. Lokasinya persis di sisi jalan, seberang Pantai Piwang. Kafe ini selalu ramai saat malam hari, bahkan sampai pengunjung antre untuk bisa makan di sana saat akhir pekan.

Tempat kongkow ini memiliki banyak pilihan makanan dengan harga bersahabat, di bawah Rp25 ribu. Dari kopi, es jeruk Pontianak, roti john, hingga nasi goreng.

Anda bisa menghabiskan sisa malam di tempat ini sembari menikmati suasan kota Ranai, sebelum kembali ke penginapan.

Panduan Liburan ke Cimory Dairyland Puncak, Wisata Ramah Keluarga di Bogor

TRIBUNTRAVEL.COM – Berniat menghabiskan momen liburan akhir pekan di Bogor?

Barangkali Cimory Dairyland Puncak bisa menjadi destinasi pilihan yang tepat.

Dibuka pada pertengan tahun 2021 lalu, Cimory Dairyland Puncak masih tergolong wisata baru.

Cimory Dairyland Puncak

Meski begitu, Cimory Dairyland Puncak sukses menarik minat para wisatawan berkat berbagai keseruan yang ditawarkan.Tempat wisata ini memang cocok dikunjungi bagi semua kalangan wisatawan, baik itu anak-anak sampai dewasa.

Terlebih dengan adanya beragam wahana yang seru dan menarik, tentunya akan membuat momen liburan semakin menyenangkan.

Nah, bagi traveler yang tertarik berlibur ke Cimory Dairyland Puncak, yuk simak terlebih dahulu panduan berikut ini.

Harga Tiket Masuk Cimory Dairyland Puncak

Melansir akun Instagram @cimorydairyland.puncak, Sabtu (27/11/2021), berikut harga tiket masuk Cimory Dairyland Puncak:

1. Dairyland

Weekday: Rp 30.000
Weekend: Rp 40.000

2. Magic Village

Weekday: Rp 30.000
Weekend: Rp 30.000

3. Paket Combo (Dairyland + Magic Village)

Weekday: Rp 55.000
Weekend: Rp 65.000

Jam Buka dan Waktu Berkunjung Terbaik

Cimory Dairyland Puncak buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Para wisatawan disarankan untuk berkunjung ke Cimory Dairyland Puncak saat weekday untuk menghindari keramaian.

Kunjungan terbaik bisa dilakukan pada pagi atau sore hari.

Panduan Rute Menuju Cimory Dairyland Puncak

Cimory Dairyland Puncak

Cimory Dairyland Puncak berlokasi di Jalan Raya Puncak-Gadog, Cipayung Girang, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Untuk menuju Cimory Dairyland Puncak tidaklah sulit, terlebih jika berangkat dari pusat kota Bogor. Cimory Dairyland Puncak hanya memiliki jarak sekira 16,9 kilometer dari pusat kota Bogor.

Artinya, taraveler harus menempuh perjalanan sekira 42 menit berkendara untuk sampai ke Cimory Dairyland Puncak.

Perjalanan menuju Cimory Dairyland Puncak bisa ditempuh melalui akses Jalan Tol Jagorawi.

Setelah masuk ke Jalan Tol Jagorawi, lanjutkan perjalanan menuju arah Cisarua.

Nantinya, traveler akan melewati Jalan Raya Puncak-Gadog.

Ikuti saja jalan tersebut hingga menemukan lokasi Cimory Dairyland Puncak yang berada di sebelah kanan jalan.

Tiket Pesawat ‘ke Mana Saja’ Nonton Supermoon Ludes 2,5 Menit

Jakarta, CNN Indonesia — Qantas menawarkan “penerbangan ke mana pun” baru yang akan memberikan kesempatan kepada penduduk Australia yang rindu jalan-jalan. Perjalanan ini dilakukan untuk mengagumi supermoon akhir Mei dan gerhana bulan penuh dari ketinggian lebih dari 40.000 kaki di langit.

Tiket yang menggiurkan ini disebut habis dalam waktu singkat 2,5 menit saja.

Tiket untuk penerbangan supermoon mulai dari US$386 untuk tiket ekonomi, sementara kelas bisnis dijual seharga US$ 1.160.

Setelah tiket terjual habis, daftar tunggu juga dibuat, tetapi telah ditutup. Dengan pembatasan perjalanan karena Covid-19, maskapai penerbangan menawarkan “Penerbangan ke mana-mana” yang memungkinkan penumpang naik pesawat, menikmati perjalanan, dan turun di lokasi yang sama.

Dalam perjalanan ini, penumpang dijanjikan bisa melihat pemandangan bulan yang spektakuler, supermoon.

Tiket Pesawat 'ke Mana Saja' Nonton Supermoon Ludes 2,5 Menit-min

Maskapai tersebut mengatakan dalam siaran pers bahwa pihaknya bekerja dengan astronom Dr. Vanessa Moss untuk merancang “jalur penerbangan optimal di atas Samudra Pasifik.”

Moss juga akan hadir untuk menghibur para pelancong dengan fakta dan wawasan tentang peristiwa bulan 26 Mei, yang disebut NASA sebagai “gerhana bulan darah super.”

NASA menjelaskan bahwa bagian “super” berasal dari fakta bahwa bulan purnama akan berada di dekat posisi orbit terdekatnya dengan Bumi, yang akan membuatnya lebih besar dan lebih terang bagi mata manusia.

Dari beberapa belahan dunia, bulan akan tampak berwarna kemerahan akibat gerhana bulan total. Saat bulan melewati bayangan bumi, bulan akan terlihat lebih gelap dan lebih merah.

“Warna merah berasal dari sinar matahari yang menyaring melalui atmosfer bumi – cincin cahaya yang diciptakan oleh semua matahari terbit dan terbenam yang terjadi di sekitar planet kita pada saat itu,” kata situs NASA dikutip dari CNN.

Badan antariksa AS menambahkan bahwa kemerahan bulan akan muncul “sulit diprediksi” karena ini juga dapat dipengaruhi oleh debu di atmosfer. Gerhana bulan total, satu-satunya pada 2021, harus terlihat dari Australia, Selandia Baru, beberapa wilayah Pasifik, dan pantai barat AS.

Untuk penerbangan ini, Qantas memilih Boeing 787 Dreamliner karena memiliki jendela yang lebih besar sehingga isebut lebih ideal untuk memandangi bulan.

Penerbangan supermoon akan berlangsung selama tiga jam, berangkat dari Sydney dan terbang di atas pelabuhan kota sebelum berlayar di atas awan untuk menatap bulan dan gerhana. Namun selama penerbangan, wisatawan harus tetap memakai masker dan menjaga jarak sosial dalam pesawat.

Oktober lalu, penerbangan pertama maskapai Australia itu menjadi berita utama ketika tiket awal terjual habis dalam waktu kurang dari 10 menit.

Maskapai lain juga menjalankan penerbangan ke mana-mana, termasuk All Nippon Airways, EVA Air, dan Hong Kong Express. Lilit Marcus dari CNN Travel, yang berada di dalam penerbangan Hong Kong, menyebut pengalaman kembali ke langit “sangat emosional”.

Malta, negara pulau yang berupaya menggaet para ‘digital nomad’

Sebagai negara dengan salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, Malta kini berupaya menyambut kembali pengunjung dengan menawarkan insentif berupa uang tunai dan visa “Nomad Residence” (Izin Tinggal Pengembara) yang baru-baru ini diluncurkan.

Negara kepulauan di Mediterania, Malta mungkin kecil dari segi ukuran, tetapi responsnya terhadap pandemi Covid-19 sangat kuat.

Setelah memberlakukan sejumlah pembatasan paling ketat di Eropa, negara itu akhirnya dapat membuka perbatasannya dan menyambut kembali pengunjung dengan aman, sebagai salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.

Hampir 81% dari semua penduduk Malta divaksinasi lengkap.

Faktanya, hanya dua negara di Eropa yang telah mencapai tingkat vaksinasi lebih dari 80% di seluruh populasi mereka (termasuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun, yang telah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin sejak musim panas 2021), menurut yang Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (ECDC) – yaitu Malta dan Portugal.

Ini menjadikan mereka dua tempat yang mungkin menghindari lonjakan kasus pada musim dingin mendatang, kata direktur ECDC, dan di antara tempat teraman untuk bepergian pada tahun 2021.

Pengunjung Malta harus divaksinasi jika mereka ingin menghindari karantina 14 hari.

Mengapa sebaiknya pergi sekarang?

Malta

Negara ini lebih dari siap untuk menyambut kembali pengunjung internasional yang telah divaksinasi – terutama mereka yang ingin memanfaatkan kebijakan kerja jarak jauh dari perusahaan mereka.

Pada Juni 2021, Malta meluncurkan Izin Tinggal Pengembara, yang memungkinkan pengunjung untuk mempertahankan pekerjaan mereka saat ini di negara lain dan tinggal di Malta hingga satu tahun (dengan kesempatan untuk diperpanjang).

Pelamar harus membuktikan bahwa mereka dapat bekerja dari jarak jauh, bekerja untuk sebuah perusahaan atau menawarkan layanan lepas atau konsultasi dan menerima upah setidaknya setara dengan € 2.700 (sekitar Rp44,3 juta) tiap bulan.

Pengunjung Malta juga dapat memanfaatkan skema Free Independent Traveler (FIT) yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata.

Skema ini memungkinkan hotel yang berpartisipasi memberi tamu yang menginap tiga hari atau lebih hingga €200 (€100 dari pemerintah dan subsidi yang sesuai dari hotel) sebagai insentif (yang dapat mencakup diskon kamar atau fasilitas di tempat).

Penawaran khusus ini mungkin berakhir ketika dana untuk program itu habis.

Bepergian tanpa jejak

Malta

Malta telah mengambil beberapa langkah terbesar dalam kelestarian lingkungan dalam beberapa tahun terakhir, memasuki peringkat 10 dalam Indeks Keberlanjutan Global dari Earth.org.

Pada tahun 2021, negara tersebut meluncurkan rencana aksinya menuju ekonomi sirkular – yang memastikan bahwa produsen tetap bertanggung jawab atas di mana produk mereka berakhir, mendorong penggunaan kembali, daur ulang, dan pengurangan sumber daya secara keseluruhan.

Untuk mendorong hal ini, Kementerian Pariwisata Malta meluncurkan program Mobilitas Hijau untuk hotel pada tahun 2019, yang memberikan penghargaan kepada hotel yang mendorong moda transportasi berkelanjutan seperti bersepeda, kendaraan listrik, dan layanan antar-jemput bagi karyawan dan tamunya untuk pergi dan pulang dari hotel dan pusat kota.

Pemenang penghargaan saat ini termasuk hotel bintang lima AX The Palace, hotel berbintang empat AX Victoria, dan The Waterfront Hotel, yang berlokasi strategis di Sliema dekat feri ke ibu kota Valletta.

Makan secara berkelanjutan dan menyajikan bahan-bahan lokal dari petani dan nelayan lokal juga meningkat di sini.

Le Bistro, yang terletak di Radisson Blu Resort dekat pantai berpasir Golden Bay, bekerja sama dengan pemasok lokal untuk menyajikan hidangan yang dipengaruhi Spanyol dan Italia.

Bagi mereka yang ingin makan lebih banyak makanan berbasis tumbuhan, penduduk Malta James Cutajar, yang mengelola blog perjalanan The Travel Deck, merekomendasikan The Grassy Hopper, restoran vegan pertama Malta, yang baru-baru ini berganti nama menjadi Foam and Fork .

“Mereka menawarkan burger, wraps, dan salad yang luar biasa,” katanya.

Sangat mudah untuk makan sayuran di sebagian besar restoran di sini, bahkan yang tidak secara eksplisit berbasis tanaman.

“Jika seseorang vegan, mereka tidak akan kehabisan tempat makan,” kata Emily A Francis, seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang menulis untuk blog Oh My Malta.

“Itu salah satu hal yang sangat saya sukai dari Malta.”

Baik Francis maupun Cutajar merekomendasikan Eeetwell, yang menyediakan bahan musiman dan berkelanjutan untuk hidangan cepat dan sehat (seperti salad dan wrap), dan memiliki beberapa lokasi di seluruh pulau.

Untuk melihat keindahan alam pulau, pergilah ke barat laut ke Taman Alam dan Sejarah Majjistral, taman nasional pertama Malta yang bertujuan melestarikan lanskap alam yang didirikan pada tahun 2007.

Menelusuri taman itu (yang dinamai dari kata Malta untuk “wilayah barat laut” atau “angin barat laut”) dapat dilakukan dengan peta digital yang nyaman yang ditandai dengan tempat-tempat menarik secara geologis dan historis. Biaya masuk gratis dan buka 24 jam setiap hari.

Yang perlu Anda ketahui sebelum berkunjung

Malta

Meskipun penduduk setempat mengatakan restoran dan bar sudah kembali menjalankan bisnis seperti biasa, beberapa peraturan terkait pandemi tetap berlaku, seperti pertemuan kelompok (termasuk tempat duduk restoran) terbatas pada delapan orang dan ada jarak 1,5 meter antara meja dalam ruangan di restoran dan bar.

Masker masih wajib dikenakan di dalam ruangan, tetapi untuk saat ini, tidak diperlukan di luar ruangan bagi mereka yang telah divaksin.

Klub malam di area populer St Julian juga sudah beroperasi kembali. “Tapi berbeda dengan pesta biasa yang biasa kita lakukan, tamu harus duduk,” kata Cutajar.

Dia mengatakan bahwa klub dan bar lounge di luar area St Julian mungkin menerapkan peraturan yang lebih longgar. Dia merekomendasikan Uno Club, Marrakech dan Gianpula.

Pembatasan lainnya di negara itu baru dicabut pada Oktober, dengan acara duduk sekarang terbuka hingga 300 (naik dari 100) orang dan tunjangan kapasitas transportasi umum hingga 80% (naik dari 65%).

Wisatawan harus berkonsultasi dengan laman perjalanan Kementerian Kesehatan sebelum memulai perjalanan di sini, karena batasan dan persyaratan dapat berubah dengan cepat.

Negara-negara yang terdaftar dalam daftar zona merah dapat memasuki Malta dengan bukti vaksinasi resmi (pelancong AS akan memerlukan aplikasi Verifly) atau karantina 14 hari, sedangkan mereka yang berada dalam daftar merah gelap perlu mengajukan pengecualian khusus.

7 Kota Teraneh Di Dunia , Ada Yang Dihuni Alien Hingga Mayat

7 Kota Teraneh Di Dunia – Setiap kota yang ada di setiap negara tentu memiliki ciri khas tersendiri yang membuat para wisatawan baik dari dalam atau luar merasa tertarik untuk mengunjunginya. Sebut saja seperti suasana atau pemandangannya yang tidak dapat ditemukan di tempat lain , adat istiadat masyarakat setempat hingga sejarah kota tersebut di masa lampau.

Dari banyaknya kota terbaik di dunia yang dapat dikunjungi , ada beberapa kota yang dikategorikan sebagai “kota aneh” karena keunikan atau alasan lainnya yang tidak masuk akal. Mulai dari kota yang ‘dihuni’ oleh mayat, kota di bawah tebing, hingga kota neraka, sehingga sulit dipercaya bahwa kota tersebut benar-benar ‘lahir’ di dunia. Buat kalian yang sedang berencana traveling namun belum menentukan tempat yang tepat , kalian bisa tengok 7 kota teraneh di dunia yang akan kami bagikan berikut ini.

Penasaran keanehan apa saja yang ada pada kota kota berikut ini ? Yuk langsung saja kita simak informasinya berikut ini.

7 Kota Teraneh Di Dunia ,

Matmata , Kota Dalam Tanah

Salah satu kota teraneh di dunia adalah Kota Matmata yang terletak di negara Tunisia. Julukan aneh ini disematkan pada Kota Matmata karena budaya dari masyarakatnya yang menempati rumah berlokasi di bawah tanah sebagai lokasi untuk tinggal. Karena https://www.artvindernegi.com keanehannya ini, Kota Matmata pun menjadi salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan yang penasaran terhadap rumah di bawah tanah.

Rumah di Kota Matmata ini berkonsep troglodyte dan dibangun dari tanah-tanah bebatuan yang digali. Rumahnya pun berbentuk gua dan terbagi dari banyak ruangan, seperti dapur, kamar tidur, dan ruang tamu. Selain terkenal karena rumah bawah tanahnya, Kota Matmata juga sempat populer ketika dijadikan sebagai lokasi syuting Star Wars.

Colma , Kota Mayat

Kota Colma, California merupakan salah satu kota teraneh yang menampung jumlah kematian terbanyak, hingga dijuluki sebagai kota yang ‘dihuni’ oleh mayat! Jumlah kuburannya terus meningkat, karena pemerintah memutuskan untuk memindahkan semua kuburan dan mayatnya dari San Francisco ke kota ini.

Kota sunyi ini dulu hanya ditempati oleh penggali ubur, pemilik toko bunga, hingga pengurus kuburan. Namun, pada tahun 1980an, sekumpulan orang yang berprofesi lainnya mulai menetap di kota ini.

Setenil de las Bodegas , Kota Bawah Tebing

7 Kota Teraneh Di Dunia

Kota Setenil de las Bodegas di Spanyol menarik wisatawan dari seluruh penjuru dunia, karena dibangun di atas tebing yang dulunya digunakan bangsa Moor, penduduk Arab yang pernah menguasai kota Spanyol.

Pemandangan di kota ini cukup unik, karena kamu dapat melihat sekumpulan bebatuan yang menggantung di atas sehingga tidak ada langit yang nampak. Batu ini sekilas nampaknya bisa jatuh, namun telah bertahan selama berabad-abad.

Manshiyat Naser , Kota Sampah

Jika di Indonesia ada Bantargebang sebagai lokasi tempat tinggal yang dikelilingi oleh sampah, Mesir punya Manshiyat Naser.Manshiyat Naser yang masuk ke dalam daftar kota teraneh di dunia ini adalah kota termiskin yang terletak di Kairo. Para penduduk kota ini memanfaatkan limbah dari penduduk Kairo untuk bertahan hidup.

Tidak heran, sampah pun menumpuk di sekitaran kota ini, sehingga kawasan Manshiyat Naser terlihat sangat kumuh dan kotor.Di setiap sisi kota ini terdapat sampah yang berserakan. Selain itu, Manshiyat Naser juga memiliki infrastruktur minim yang sebenarnya menjadi kota ini tidak layak huni.

Roswell , Kota Alien

7 Kota Teraneh Di Dunia

Pada tahun 1947, sebuah UFO jatuh di dekat kota Roswell, New Mexico. Kebenaran UFO ini sesungguhnya masih jadi bahan perdebatan, namun Roswell hingga saat ini dijuluki sebagai kota Alien. Bahkan kerap masuk dalam film atau serial Hollywood bertema alien.

Kota aneh ini juga mengadakan festival tahunan bertema alien, termasuk ada cabang McDonald’s di kota ini, yang gedungnya dihias dengan ilustrasi alien.

Slab , Kota Bebas

Tempat teraneh di dunia selanjutnya adalah Slab. Kota Slab yang terletak di California ini dihuni oleh sekumpulan gelandangan, para pensiun, serta orang-orang yang tidak memiliki tujuan hidup. Mereka menempati sebuah mobil atau gubuk tanpa air mengalir dan listrik menyala.

Kota yang tidak memiliki alamat ini juga tidak disertai fasilitas umum, serta pembayaran pajak dan biaya sewa juga merupakan pengecualian. Kota ini pun dijuluki sebagai ‘Kota bebas terakhir di Amerika’.

Longyearbyen , Kota Tanpa Kematian

Kota Longyearbyen merupakan definisi yang tepat untuk mendeskripsikan kota teraneh yang ada di dunia. Pasalnya, Kota Longyearbyen memiliki aturan aneh, yaitu warganya dilarang meninggal dunia.

Aturan ini disematkan pada Kota Longyearbyen akibat temperatur yang terlalu dingin dan tanahnya diselimuti salju tebal, sehingga akan sulit untuk menguburkan mayat seseorang. Selain itu, bakteri pengurai pun tidak hidup di kota paling utara dari bumi ini.

Lebih seramnya lagi, mayat yang meninggal akibat Flu Prancis 1917-1920 saja masih ada di Kota Longyearbyen.

Oleh karena itu, setiap orang yang sudah berada di fase krisis akan diterbangkan ke bagian Norwegia lain untuk bisa dikuburkan secara layak.

error: Content is protected !!